Senin, 14 Januari 2019

Metamorfosis Kupu-Kupu, Penjelasan, Proses, Dan Gambarnya LENGKAP

Metamorfosis merupakan suatu proses pertumbuhan pada hewan yang melibatkan perubahan struktur fisik sejak menetas hingga tumbuh dewasa. Perubahan dari waktu ke waktu terlihat benar-benar sangat berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perubahan dan diferensiasi sel secara radikal. Bahkan antara satu tahapan pertumbuhan organisme tersebut hampir terlihat seperti 2 organisme yang tidak saling punya hubungan.
Tidak semua hewan mengalami metamorfosis, hanya hewan tertentu, seperti katak, tunicata, crustacea, mollusca, echinodermata, dan beberapa serangkaian. Salah satu serangga yang mengalami metamorfosis adalah kupu-kupu. Anda tentu sudah tahu hewan cantik ini, saking cantiknya orang biasanya ingin menangkap kupu-kupu untuk dijadikan peliharaan.
Sebenarnya Anda tidak perlu menangkap kupu-kupu apabila ingin memeliharanya, cukup tanam banyak bunga, hewan-hewan cantik ini dengan sendirinya akan berkunjung ke kebun bunga Anda untuk mencari makanan. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas terkait metamorfosis kupu-kupu dari tahap satu ke tahap berikutnya hingga bisa menjadi hewan yang memiliki bentuk indah.

Metamorfosis Sempurna Kupu-kupu

metamorfosis sempurna kupu kupu
Apakah Anda sudah tahu jika ulat adalah penampakan kupu-kupu sebelum bermetamorfosis. Metamorfosis kupu-kupu berbeda dengan metamorfosis yang dialami oleh hewan lainnya. Pada kupu-kupu prosesnya lebih panjang, sehingga biasanya disebut dengan metamorfosis sempurna.
Metamorfosis kupu-kupu dimulai dari fase telur, ulat, kepompong, dan barulah terbentuk menjadi kupu-kupu. Berikut beberapa penjelasan fase-fase metamorfosis sempurna kupu-kupu yang perlu Anda ketahui.
Fase telur
metamorfosis kupu-kupu fase telur
Di daun mungkin Anda pernah melihat telur kupu-kupu, biasanya bentuknya bulat kecil-kecil berwarna putih. Kupu-kupu tidak bertelur di tempat sembarangan, mereka memilih di daun yang mereka sukai. Setiap kupu-kupu memiliki daun kesukaannya masing-masing, mereka akan bertelur di daun tersebut karena apabila telurnya nanti menetas bisa langsung mendapatkan makanan.
Lebih lanjut, kupu-kupu biasanya akan meletakkan telurnya di bagian bawah atau ujung daun, hal itu agar telur dapat terlindungi gangguan dari luar. Telur-telur tersebut biasanya akan bertahan antara 3 sampai 5 hari sebelum menetas, mereka menetas dengan cara membuat lubang-lubang kecil pada kulit telur.

Fase larva (ulat)

fase larva (ulat)

Larva merupakan fase dimana kupu-kupu masih dalam bentuk ulat kupu-kupu. Kebanyakan orang akan merasa tidak nyaman dengan ulat, entah karena jijik atau yang lainnya. Tetapi orang biasanya tidak suka dengan ulat karena merusak tumbuhan. Ketika menjadi ulat, mereka memang pemakan daun tumbuhan. Untuk proses pertumbuhan ulat membutuhkan banyak makanan, itulah mengapa terkadang mereka sampai bisa merusak tanaman.
Pertumbuhan ular bisa dikatakan sangat cepat, bahkan terkadang ukuran tubuhnya melebihi kulitnya, sehingga mereka harus berganti kulit.Berganti kulit ternyata memang tidak hanya dilakukan oleh ular saja, tetapi juga ulat. Ulat berganti kulit sebanyak 4 sampai 6 kali, Biasanya pergantian kulit pada ulat ini disebut molting. Setelah ukuran ulat maksimal, mereka akan mencari tempat berlindung agar bisa berubah menjadi kepompong.

Fase kepompong (Pupa)

fase kepompong (pupa)
Setelah menjadi ulat, mereka akan mencari tempat dan daun yang cocok untuk membungkus diri. Biasanya kepompong berwarna hijau atau coklat, hal tersebut bertujuan untuk menyamarkan diri dari lingkungan sekitar. Ketika diamati dari luar, hewan ini seperti sedang bertapa, tetapi di dalam sebenarnya sedang terjadi proses pembentukan diri menjadi kupu-kupu.
Kepompong ini apabila dipegang biasanya memiliki struktur kulit dan halus dan keras. Untuk lama pembentukannya sendiri biasanya tergantung dari jenis spesiesnya sendiri, tetapi rata-rata antara 7 sampai 20 hari. Setelah kurun waktu antara 7 sampai 20 hari, selanjutnya mereka akan lanjut ke fase imago.

Fase Kupu-kupu (Imago)

fase kupu kupu (imago)

Setelah proses pembentukan diri sempurna, ulat tersebut akhirnya berubah menjadi kupu-kupu, mereka memiliki sayap dan bentuk tubuh indah. Biasanya setelah keluar dari kepompong sayap kupu-kupu akan terlihat basah, kecil, kusut, dan terkadang juga masih ditempeli cangkang kepompong mereka.
cairan pada sayap kupu-kupu itu disebut Hemolympah. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa Hemolympah pada sayap kupu-kupu berfungsi untuk membantuk memperbesar tubuh dan sayap pada kupu-kupu baru itu. Untuk membantu proses pertumbuhan agar lebih maksimal biasanya kupu-kupu baru masih harus merangkak mencari nektar bunga.
Memang demikian, ketika sudah menjadi kupu-kupu jenis makanan organisme ini pun berubah. Ketika menjadi ulat mereka memakan daun, sedangkan ketika sudah menjadi kupu-kupu mereka memakan nektar atau madu, yang mereka dapatkan dari bunga-bunga.

Perilaku Kupu-Kupu

perilaku kupu kupu
Kupu-kupu merupakan hewan yang aktif di siang hari, sehingga akan sangat sulit untuk menemukan kupu-kupu di malam hari. Setelah berubah menjadi kupu-kupu organisme ini bisa terbang, tetapi tidak seperti burung yang bisa terbang sangat tinggi, kupu-kupu bisa terbang hanya sekitar 2 -3 meter saja, cukup rendah.
Kupu-kupu juga terbang untuk mencari makan secara terpisah, apabila Anda mengkin pernah melihatnya bergerompol, itu artinya mereka sedang mengalami fase reproduksi. Pada fase reproduksi ini kupu-kupu jantan akan membuahi kupu-kupu betina, selanjutnya kupu-kupu betina yang akan bertelur untuk membentuk organisme baru. Kubu-kupu biasanya memulai fase kawin atau reproduksi setelah 5 atau 6 hari keluar dari kepompong.
Demikian pembahasan terkait proses metamorfosis kupu-kupu yang perlu Anda ketahui. Selain metamorfosis kami juga membahas terkait kupu-kupu sampai dengan terbentuknya organisme baru lagi. Sekian pembahasan kali ini, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar