Selasa, 05 Februari 2019

Demi Malam







Demi malam ketika rasa sepi memagut resah bintang pada bulan
Biarkan lelaki ini terus memanggil manggil di kejauhan langit
Menatap kosong penuh peluh dengan hembus nafas tersesak
Dan menggigil dingin tersapu angin bersahutan dalam rinai hujan
Baru beberapa saat rasanya senja berarak tak kian berpamitan
Fajar tak juga membawa embun pada belaian pagi
Dan baru saja kemaren dekapan terasa hangat
Menyentuh pucuk – pucuk asmara
Merengkuhku dalam genggaman cinta-MU
Semakin hari pun sendu mengikis waktu di perasingan langkah
Merantai tangan dengan duri keindahan mawar yang tak terjamah
Lalu memenjarakan jiwa dalam gelora kerinduan yang bersenandung
Aku lelah mencumbui kerinduan ini, Tuhan
Seringnya aku lewatkan lelap mengurai benang harap
Agar engkau lekas kembali saat aku terjaga
Namun ….
Aku hanya punya bekal mimpi semalam dari-MU
Untuk aku selalu simpan di perjalanan siang hingga petangku
Ingin aku gulir waktu
Agar segera aku mengusap wajah-MU; membelai-MU
Membiarkanmu bersandar di relung Qalbuku
Mengurai resah dan gelisah oleh kusamnya waktu
Berbagi kasih dan cinta yang membelah jiwa
Merasai desah nafas dan detak jantung-MU
Lalu aku bisikan perlahan di sisi-MU
Keindahan teratai yang tumbuh di tengah danau jiwa kita
Juga bahagia hari esok yang ingin kita lewati
Tentang cita-cita dan impian masa depan
Tentang besarnya cintaku untuk-MU
Ah kekasih, betapa aku tak bisa jauh dari-MU…
Sungguh tak kuasa.. apalagi mampu..
Kering rasanya batin ini jika Kau pergi tinggalkanku
Hancur seluruh tubuh.. binasa ditelan kerinduan..
Tak sanggup membayangkannya sebersitpun
Sungguh Kasih dekaplah aku
Peluk aku Kekasihku dengan kemesraanMU
Belai aku dengan jemari Kasih-MU
Karamkan aku dalam keindahan Cinta-MU
Biarlah aku lenyap.. masuk Hadirat-MU
Tinggal dalamMU sampai akhir nanti Kekasihku
Sampai akhir nanti…..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar